Banyak pernyataan yang menjelaskan bahwa “milenial tidak bisa beli rumah”, padahal dari sudut pandang manapun, tidak ada standar generasi bagi seseorang untuk membeli apapun yang dia inginkan, contohnya seperti rumah. Pernyataan tersebut justru akan menyudutkan milenial yang berkeinginan untuk membeli rumah tetapi dirasa tidak mampu.
Meskipun milenial sering kali dinilai terlalu konsumtif serta mengikuti perkembangan zaman, yang membuatnya sulit mengelola keuangan dengan baik. Tapi bukan berarti milenial tidak bisa beli rumah bukan?
Kenapa Milenial Tidak Bisa Beli Rumah?
Bagi seorang milenial, bisa-bisa saja jika ingin membeli rumah baru. Semuanya tentu paham, hal ini berdasarkan kesiapan dan kemampuan dalam membelinya. Lantas, apa penyebab milenial tidak bisa beli rumah?
1. Paylater
Pada era berkembang saat ini, teknologi sudah semakin canggih. Banyak kemudahan yang bisa dilakukan oleh milenial, salah satunya yaitu “layanan beli sekarang, bayar nanti” atau biasa disebut dengan paylater. Limit yang disediakan hanya bisa digunakan untuk belanja, tidak bisa dicarikan dalam bentuk uang.
Untuk kebutuhan mendesak, memang sangat membantu. Namun beda cerita jika penggunanya telah kecanduan, keuangan akan sulit terkontrol dan gaji yang diperoleh dari kerja keras akan digunakan sebagian untuk membayarnya.
Jadi, milenial tetap bisa membeli rumah jika bisa lebih hemat dan bersabar ketika ingin membeli sesuatu, tidak terlalu sering mengandalkan paylater ini.
2. Pinjaman Online
Kurang lebih sama seperti paylater, hanya saja limit yang disediakan bisa dicairkan dalam bentuk uang. Sama seperti meminjam uang secara konvensional pada umumnya, kepada teman, sahabat atau keluarga.
Tapi pinjaman online dilakukan menggunakan aplikasi pinjaman yang terhubung dengan internet. Sering kali karena butuh uang, milenial melakukan pinjaman online. Belum lagi bunganya yang tinggi, sehingga inilah yang membuat milenial dianggap susah memiliki rumah.
3. Tidak Bisa Mengajukan KPR
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan fasilitas yang disediakan oleh bank yang bekerjasama dengan developer, untuk memberikan keringanan pembayaran kepada mereka yang ingin memiliki rumah secara kredit tiap bulannya.
Fasilitas ini cukup membantu bagi siapapun yang memiliki niat kuat untuk membeli rumah dan merasa sanggup untuk membayar cicilannya. Namun karena adanya korelasi antar Paylater dan Pinjam Online ini, membuat milenial tidak bisa mengajukan KPR.
Penyebabnya sederhana, yaitu sering menunggak hingga pembayarannya yang telat. Hal inilah yang akan mempengaruhi skor kredit menjadi buruk dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Namun jika semua tagihan yang berjalan dibayarkan dengan lancar, maka pengajuan KPR masih bisa dipertimbangkan oleh bank.
4. Harga Rumah Yang Semakin Naik
Setiap tahun, harga rumah akan mengalami peningkatan. Perilaku menunda-nunda untuk membeli rumah seperti ini yang akan mengancam milenial untuk kesulitan memiliki rumah.
Meskipun begitu, milenial masih tetap bisa beli rumah sesuai dengan budget yang dimiliki. Solusi terbaiknya bisa mengajukan KPR dan lebih mudah lagi melakukan joint income bersama pasangan.
Apakah Milenial Bisa Membeli Rumah?
Semua generasi dan umur bisa membeli rumah, dengan metode pembayaran apapun sesuai kemampuannya. Disela-sela gempuran akan kebutuhan yang mengharuskan milenial mengeluarkan uang, tetap saja tanggapan mengenai “milenial tidak bisa beli rumah” adalah mitos.
Karena mungkin saja, untuk mewujudkan mimpi membeli rumah, beberapa milenial ada yang bekerja keras dari pekerjaan utama, side job atau bisnis yang dijalankan. Sehingga memungkinkan mereka untuk memiliki rumah dari berbagai sumber pendapatan yang ada.
Nah dari sini bisa disimpulkan, bahwa generasi milenial sebenarnya masih bisa untuk membeli rumah. Hanya saja proses untuk memilikinya harus benar-benar teratur, mulai dari pintar mengelola keuangan, belajar hemat untuk tidak beli barang yang tidak dibutuhkan dan lain sebagainya.
Semoga bermanfaat…